Thursday, February 12, 2015

February Book Haul

2

Makin hari saya makin bingung untuk memutuskan apa tema untuk blog saya. Kategori apa yang harus saya tulis dengan konsisten. Apakah blog ini akan jadi blog travelling ? beauty blog, atau blog yang isinya curhatan curhatan ga jelas seperti ini *sigh*. Menurut Trinity, salah satu travel blogger favorite saya, cara untuk mempublikasikan blog mu dengan cepat adalah kamu harus memfokuskan pada satu hal. Yaaa sementara saya masih mencari jati diri blog ini (yang jarang sekali di update *tampar*), maka untuk sementara blog ini masih berupa gumpalan gumpalan random dari intisari pikiran saya.

Nah dalam pemilihan judul pun saya masih suka bingung, anggaplah saya taruh judul di post ini February Book Haul. Yang pastinya kebanyakan pembaca akan berfikir bahwa postingan kali ini akan membahas buku-buku apa yang telah saya beli dan coba baca di bulan ini. Mungkin juga ada segelintir review dari buku-buku tersebut. Tapi tidak, postingan kali ini tidak sepenuhnya begitu. Saya malah mau bahas seharian Minggu saya di Bandung kemarin. Dimulai dari ajakan ke undangan pernikahan seorang teman lama. Teman saya yang ngajak ini, well kami cukup lama tidak bertemu juga. Semacam reuni, atau semacam kode? entahlah. 

Setelah cukup lama tidak bertemu, reaksi yang saya inginkan dari teman saya adalah :
  1. Yu, cantikan ya sekarang. Mukanya bersih lagi udah ga jerawatan.
  2. Rambut nya potong lagi ya? Keren.
  3. Bahagia ya sekarang? badannya makin montok aja.
Tapi teman saya yang baik hati itu malah berkomentar "Kamu ih jadi item keling gitu, gendutan lagi. Ga jelas mana dada, perut, paha." HAHAHAHAHA setan.

Mungkin ini akibat seharian di laut saat trip krakatau kemarin. Juga karena kebanyakan makan saat di bandung sehari sebelumnya. (Ya bayangkan saja, sehari sebelumnya saya sarapan 6 potong bratwurst sosis, semangkuk cuanki dengan indomie, dilanjut makan siang dengan lauk kepala kakap, tempe, tumis daun labu, nasi dan sambal, lalu teman saya datang dan membuatkan sepiring besar seblak, ditutup dengan puding capucino dengan saus vanila.)

Beres dari undangan, saya ngajak teman saya nyari dessert. Maklum tadi udah segala kehabisan. Akhirnya saya memutuskan ingin makan cheesecake di Battye's Cheesecakes & Desserts. Toke kue yang ada di jalan Jl. Ir. H. Djuanda 416 ini cukup mudah ditemukan. Apabila kita dari arah McD simpang dago, maka tokonya ada di sebelah kanan jalan.


Foto diambil dari instagram @battyesdesserts
Saya ngga foto foto detail tokonya. Tokonya terdiri dari dua lantai, lantai atas masih dalam tahap pembangunan sehingga belum bisa digunakan. Lantai satu yang merangkap konter kue, kasir, dan beberapa meja makan. Walaupun kecil, tapi cukup nyaman kok. Saya pesan peach cheesecake (17k), teman saya pesan berry yoghurt (17k). Selain cheesecake disini jual aneka kue kue seperti macaroons, chocolate chips cookie, almond crispy cheese. Cheesecake yang ditawarkan pun beragam. Yang terkenal adalah oreo cheesecake, nutella cheesecake, green tea, dan choculaas. 



Berry Yoghurt dan Peach Cheesecake 

Cheesecake nya lumayan enak, tapi yang jadi favorite saya adalah remah remah kue/biskuit yang jadi dasar cheesecake nya. Itu enak banget ngga ngerti lagi. Manis nya pas, renyah dan enak banget. Satu hal yang bikin saya bete adalah karena ini frozen cheesecake, maka kita harus menunggu sekitar 30 menit agar es nya mencair. That's kidding right? Saya ngga bisa nunggu selama itu padahal kue nya sudah didepan mata memanggil manggil "makaan akuuuu, makaan akuuu". Oh God, sungguh siksaan terberat yang pernah saya alami. Sekitar di menit ke 8 saya menyerah dan langsung makan kuenya beku-beku.

Lalu saya kepingin makan indomie, akhirnya saya ajak teman saya ngadem di Warung Sitingil. Warung yang terletak di Dago Giri 90, Bandung ini punya suasana alam yang asri banget. Lokasinya sebelahan sama Lawang Wangi, warung ini cuma punya papan nama kecil jadi harus benar benar seksama nyarinya. Kalo ngga, cuma tampak seperti halaman rumah orang biasa.

Saya ngga foto foto tempatnya, foto dibawah ini saya comot dari sini :




Asik kan? Tempatnya asri banget. Enak lah buat ngadem atau sekedar ngobrol ngbrol sama geng. Kemarin suasananya lagi berkabut, wiiii berasa dimana gitu. Saya pesan dua mangkok mie (sayangnya bukan indomie, tapi mie sedap yang ternyata sedap juga dimakan dicuaca begini) seharga 10k/mangkok, teh tarik 7k, dan kopi hitam 3k, murah kan? walaupun untuk bagian mie saya agak kaget. Indomie di kantor aja yang di Jakarta cuma 7k udah plus sawi, rawit, dan telur. Kami ngobrol ngalor ngidul hingga maghrib menjelang.

Waktunya menuju Rumah Buku untuk nipisin dompet. Oke diskon 25% untuk semua buku sudah ngga berlaku. Saat ini diskon yang berlaku 20% all books. Masih acceptable lah yaaa. Saya beli tiga buah buku.

Yang pertama, Lockwood & Co. #2 : Whispering Skull. Hooozzaah ! Setelah telat hampir sebulan akhirnya kebeli juga. Buku kedua dari petualangan Locwood company dalam membasmi hantu-hantu di London. As always, Stroud selalu bikin kita penasaran dan penuh spekulasi, walaupun ternyata semua spekulasi saya salah HAHAHA. Kasusnya juga lebih kompleks dari yang pertama. Seperti buku sebelumnya, saya mencium adanya intrik politik yang terjadi. Kali ini bukan di pemerintahan, melainkan tercium dari agen-agen terbesar seperti Fittes dan DEPRAC 


Cover nya bagus walau ga nyambung
Saya menemukan banyak typo di buku kali ini *sigh* semoga buku ketiganya typo nya berkurang. Covernya selalu bagus dan eye catching. Namun lagi lagi ga nyambung. Oke, ini better dari buku pertama karena memuat si tengkorak yang berpendar hijau. Juga si tengkorak berada di dalam toples yang sesuai dengan ceritanya. Namun gambar kaca pecah ini apa? Sejauh yang saya baca si toples baik-baik saja kok. Tidak ada indikasi retak atau apapun. Benda yang retak sejauh ini adalah *spoiler* si kaca tulang yang jadi relik rebutan. Tapi apakah dalam si kaca tulang itu ada visualisasi mengenai si Tengkorak yang sebelumnya merupakan pelayan Bickerstaff ?? Entahlah kita tak pernah tahu. Yang jelas, cover ini masih lebih baik dibanding cover sebelumnya yang sama sekali ngga nyambung (Lubang kunci dan hantu anak kecil main kuda kudaan? Serem sih tapi sama sekali tidak ada hal begitu dalam cerita). Saya ngga sabar sampai buku ketiganya terbit. Saya sih berharap cukup jadi trilogi aja kaya cerita Bartimaeus. Tetralogi kayanya kepanjangan *inget Inheritance yang ga kelar kelar*.

Buku kedua yaitu Ender's Game karangan Orson Scott Card. Saya beli buku ini karena hey, saya baru tau kalau film ini diangkat dari sebuah buku. Pertama kali saya nonton trailer-nya saya meng-underestimate ceritanya. Dilihat dari trailer-nya, sekelompok anak kecil dilatih untuk survive melawan alien. Entah kenapa saya mencium ada kemiripan dengan Hunger Games (judul nya juga mirip). Tapi saya salah besar pemirsa ! Film nya jauh banget dari Hunger Games, malah bisa saya katakan jauh lebih baik dan keren. Bercerita tentang sekelompok anak yang memiliki otak cerdas dilatih dan dididik di luar angkasa untuk mengalahkan invasi alien. 


Sepertinya cover ini diangkat dari filmnya 
Kalau kalian berfikir adegan nya cuma perang perangan sepeti di star trek atau star wars, atau guardian of galaxy film ini lebih dari itu. Film ini lebih ditunjukan pada pengembangan karakter Ender dan hubungannya dengan kakaknya Valentine yang seringkali muncul dalam mimpi mimpinya. Aaaahh pokonya emosi dan feelnya dapet banget deh. Makanya, begitu liat buku ini langsung disamber tanpa pikir dua kali. Ternyata ada 5 buku dalam seri Ender's Game ini. Ender's Game, Ender's Shadow, Shadow of The Hegemon, Shadow Puppets, Shadow of The Giant. Buku kedua yaitu Ender's Shadow merupakan paralel novel dari Ender's Game, cerita yang sama namun dengan sudut pandang tokoh yang berbeda, sedangkan buku ketiga sampai kelima menceritakan perang politik setelah perang melawan Bugger berakhir. Wah saya ngga sabar baca bukunya hoho.

Ketiga, saya beli The Geography of Bliss karangan Eric Weiner. Alasannya ? karena buku ini menceritakan perjalan seorang pria berkeliling dunia mencari negara dengan penduduk paling bahagia di dunia. Berhubung saya lagi demen demennya travelling, yaaa tampaknya cukup worth it untuk dibaca.

Punya saya warna covernya coklat
Yap itulah akhir dari satu lagi kerandoman saya. Semoga saya bisa segera menemukan keahlian saya dalam menulis sesuatu. See you on next post.

2 comments:

  1. Heeeeeei akhirnya saya mampir ke sini. :D

    Btw Rumah Buku itu tempat favorit saya nyari buku n komik. Saya jadi membernya, kalo hari biasa (hari apapun itu) tanpa event tetep dapet diskon 25%. Bulan november ini ada event diskon 30% lho. Untuk semua buku dan non-member juga! Jadi kalap. Hehehehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hei lagi Asop !

      Iya akhirnya saya jadi member si rumah buku ini hoho. Sayang koleksinya kurang lengkap ya. Apalagi buat buku impor miris banget huhuhu. Ada beberapa genre buku juga yang sedikit banget koleksinya. Semoga si rumah buku ini memperlengkap koleksinya deh. Kan enak banget buku-buku lengkap diskonan haha

      Delete

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com